[REVIEW MOVIE] Ada Apa Dengan Cinta 2 : Ketika Cinta Lalu Datang Lagi

By Ekata Keju - Februari 10, 2024


Beberapa tahun terdiam, tiba-tiba pada tahun 2016, berita mengejutkan datang: sekuel film ini ditayangkan.

Dear Para Pembaca, ada yang sudah menonton Ada Apa dengan Cinta?

 Sambil mendengar alunan soundtrack dari film AADC pertama yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw dan Erik dengan judul ‘AADC’ juga–-ya, namanya sama–-Ekata bersama teman-teman Sabtu Moviedate akan mengulas tentang film sekuel dari film bergengsi ini lho!

Yuk baca juga ulasan Moviedate lainnya!
Kak Asri | Kak Febi | Kak Vera

Q : Di Ghosting hampir 10 tahun sama doi, enaknya diapain?

A:
a. Minimal pukul terus pergi
b. Tetap menunggu sampai purnama berikutnya
c. Yang kamu lakukan itu, jahat.

"Ada Apa dengan Cinta" merupakan sebuah film yang dirilis pada tahun 2002. Film remaja ini menjadi salah satu film tonggak penting dalam industri perfilman Indonesia, menghadirkan era baru yang disambut antusias oleh masyarakat terutama targetnya, para remaja. 

Bahkan, begitu populernya film ini sampai-sampai kakak saya pun ikut terinspirasi dan mengadopsi beberapa gaya dari film tersebut beserta para remaja lainnya.

Beberapa tahun terdiam, tiba-tiba pada tahun 2016, berita mengejutkan datang: sekuel film ini ditayangkan. Menumbuhkan rasa penasaran dari para alumni penonton AADC,

Bagaimana kelanjutan kisah Cinta dan Rangga setelah momen manis di Bandara itu?

  • RINGKASAN

Cinta yang saat ini sudah menjadi wanita karier di bidang seni mengajak ketiga sahabatnya untuk pergi berlibur ke Yogyakarta. Cinta memberi kabar bahwa dia bertunangan dengan pacarnya, Trian.

Niatnya have fun untuk healing, Cinta bertemu kembali dengan Rangga–cowok masa lalunya di sebuah pameran seni. Rangga, yang kini dewasa dan menghadapi masalah pribadi, datang ke Jogja untuk menjenguk ibunya, memicu pertemuan tak terduga antara keduanya setelah lebih dari sepuluh tahun tanpa kabar.

Pertemuan ini membawa dua sejoli tersebut menelusuri kembali hubungan mereka yang terputus dengan balutan kenangan-kenangan yang belum tersampaikan. Dengan latar belakang kota Yogyakarta yang kaya akan sejarah dan keindahan seninya, kisah Cinta dan Rangga berlanjut di tengah perjuangan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantui mereka.

Masalah hati yang lalu.


Beberapa tahun terdiam, tiba-tiba pada tahun 2016, berita mengejutkan datang: sekuel film ini ditayangkan.

  • REVIEW EKATA

Masih jelas dalam ingatan bagaimana para penggemar film bereaksi ketika mereka mendengar bahwa Ada Apa dengan Cinta akan mendapatkan sekuelnya. Semuanya dimulai dari sebuah kolaborasi Line Indonesia yang melibatkan karakter Cinta dan Rangga di dalamnya. Campaign ini sukses memberikan angin segar pada para penggemar tentang bagaimana kisah cinta dua insan ini berlanjut setelah sekian lama berpisah.

Sebuah makna The Real Ghosting. Berpisah selama sepuluh tahu, berkomunikasi hanya di tahun pertama dan selebihnya menghilang setelah si Rangga mengucapkan perpisahan, "Tapi aku pasti akan kembali dalam satu purnama."

Namun, diluar perasaan saya yang bilang Rangga ini Red Flag banget, film AADC 2 ini sukses membawa nostalgia. Penayangan pertamanya di bioskop dipenuhi dengan para alumni penonton AADC pertama yang merindukan kisah kedua orang ini. Sampai kakak saya yang suka nonton sendiri pun membawa saya ke penayangan perdana, alasannya biar tidak terlalu terlihat jomblo setelah sekian purnama #plakk.

Dian Sastrowardoyo membawakan karakter Cinta dengan sangat memukau, menunjukkan bahwa Cinta telah melangkah maju dari hubungannya dengan Rangga. Dia kini menjadi wanita karier yang dikelilingi oleh sahabat-sahabatnya dan memiliki seorang pria yang mencintainya.

Nicholas Saputra juga tak kalah mengesankan. Meskipun tanpa gaya rambut gondrong yang khas, dia berhasil membawa karakter Rangga ke level selanjutnya dengan masih membawa perasaan yang belum terselesaikan terhadap cinta pertamanya, yaitu Cinta.

Film ini sungguh memuaskan hati saya hingga membuat saya bisa tidur dengan nyenyak setelah mengetahui akhir cerita manis mereka.

Ya, sampai di situ saja. Saya merasa begitu.


Beberapa tahun terdiam, tiba-tiba pada tahun 2016, berita mengejutkan datang: sekuel film ini ditayangkan.


Pertemuan kembali Cinta dan Rangga mempertegas film ini memang sepenuhnya tentang mereka, menyelesaikan permasalahan hati mereka yang sempat terputus. Namun, disinilah hal juga terasa kurang, pengembangan cerita yang terasa datar dan alur yang lambat. Tidak terasa dipaksakan, tetapi rasanya konflik itu menjadi konflik yang seharusnya bisa diselesaikan lebih cepat dan baik-baik tanpa harus kesempatan kedua--Iya ngaku, saya tim yang kesal dengan fakta Rangga memutuskan hubungan mereka begitu saja tanpa permisi.

Saya juga merindukan sosok pendiam dan misterius Rangga dari film pertama. walau ada sedikit-sedikit wataknya itu muncul seperti omongannya yang pedas yang bikin Cinta sempat emosi, selebihnya Rangga terlihat rapuh–mungkin agar lebih menekankan rasa penyesalannya meninggalkan Cinta? (Anyway, saya suka banget sama scene dimana Rangga dihakimi sama Cinta di kafe, hehe)

Memang benar kalau urusan hati harus diselesaikan sampai tuntas, tetapi selama nonton ini saya jadi kasihan sama tunangan Cinta.

Sehingga, adegan klimaks film ini hingga akhirnya terasa , gitu aja…

Happy Ending tetapi harusnya bisa lebih?

  • Pada Akhirnya

Jangan salah, film ini tetap memberikan sensasi rindu dengan visual yang memukau. Hubungan antara karakter juga masih terjaga dengan baik–terutama surprisely, penonton diberi tahu bagaimana kabar Mamet! Tahu kan, yang kacamata itu!

Saya suka banget dengan komitmen film ini yang memberikan suasana kekayaan latar di Jogja yang dipadu dengan kenangan di film pertamanya. Apalagi interaksi Cinta dan Rangga.

terutama…”yang kamu lakukan ke saya itu, jahat.”

Suka banget pas Cinta bilang begini. Setuju?

 

Kalau ada Para Pembaca tersayang yang belum nonton, bisa nih dijadikan list tontonan di tahun 2024.

Salam,
Ekata yang juga lagi nunggu Purnama-nya.

PS : Ada yang sadar sesuatu hilang di film ini?🤫






  • Share:

You Might Also Like

0 comments